Agresi Militer Belanda
1)
Agresi Militer Belanda I (21 Juli – 4 Agustus 1947)
Agresi Militer I sering disebut juga
sebagai “Operasi Produk” karena serangan ditujukan pada sasaran yang sifatnya
ekonomis. Agresi ini dipimpin oleh mantan perwira KNIL yaitu Jendral Simon M.
Spoor. Dalam agresi pertama ini Belanda tidak menemui kesulitan karena:
· Belanda memiliki senjata lengkap
· Pasukan Republik menjadi
terpencar-pencar
· Pasukan Republik kurang koordinasi
· Pasukan Republik belum sepenuhnya
dapat bekerja sama
2)
Agresi Militer Belanda II (19 Desember – 28 Januari 1949)
Dalam agresi ini Belanda berhasil
menawan Presiden Soekarno dan Wakilnya Moh. Hatta. Meskipun demikian sebelum
para pemimpin ditawan, Presiden soekarno sempat melakukan sidang cabinet secara
singkat yang isinya :
· Pemerintah RI memberikan mandat
kepada Syafrudin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan darurat di
Bukittinggi
· Presiden dan wakil presiden tetap
tinggal di dalam kota
· Pimpinan TNI menyingkir ke luar kota
untuk melaksanakan perang gerilya